Jangan Tidur di Jam ini
Dikutip dari laman p2ptmkemenkesRI , setiap orang membutuhkan istirahat, dan tidur merupakan salah satu bentuk istirahat terbaik yang dapat membersihkan racun-racun tidak berguna yang terbentuk setelah aktivitas seharian. Tidur yang baik dan lelap, dapat mengembalikan energi, namun juga dapat mengembalikan pikiran menjadi segar dan siap beraktivitas kembali.
Namun demikian, ada beberapa waktu yang justru sebaiknya dihindari untuk tidur. Selain dilarang dalam ajaran agama Islam, namun ternyata ada alasan kesehatan dibaliknya. Berikut 5 waktu yang sebaiknya dihindari untuk tidur:
Nyaman, tapi sebaiknya Tidak Tidur setelah Subuh
Ritme atau irama sirkadian adalah proses internal dalam tubuh yang mengatur fungsi dan proses dalam tubuh. Ritme sirkadian ini tersinkronisasi dengan perubahan siang-malam, yang berarti secara otomatis sebenarnya tubuh kita telah mengetahui bahwa ketika fajar menyingsing (subuh) maka itulah waktu yang tepat untuk memulai aktivitas. Secara biologis, ketika kita memutuskan tidur setelah subuh, maka kita telah mengganggu jadwal ritme sirkadian tersebut.
Dalam ajaran Islam, tidur setelah subuh dapat menyebabkan rasa malas (karena berakibat bangun siang hari) dan menjadi kurang produktif. Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW pernah bersabda:
Apabila kamu telah selesai shalat Subuh, janganlah kamu tidur tanpa mencari rezeki
HR. Thabrani
Walau menyebabkan Kantuk, Jangan Tidur setelah Makan
Tubuh manusia hanya menggunakan sedikit energi saat tidur, sehingga tidur setelah makan akan disimpan dalam bentuk lemak, dan dapat mengakibatkan kembung. Begitupun ketika dalam keadaan berbaring, makanan tidak dapat dicerna dengan baik dilambung. Hal ini dapat meningkatnya asam lambung. Hal lain, adalah ketika tidur setelah tidur, dapat membuat semua oksigen mengalir ke perut dan mengurangi aliran oksigen ke otak. Ini dapat menyebabkan stroke obstruktif.
Tidur setelah Ashar atau Menjelang Maghrib
Sebaiknya tidur siang dilakukan antara pukul 12.00 – 14.00, dengan durasi 20 – 60 menit, atau tidak lebih dari 90 menit. Tidur siang yang terlalu lama dapat mengindikasikan pada tidur malam yang kurang berkualitas, dan ini mempengaruhi performa. Sebuah penelitian melaporkan akan risiko kematian dan serangan jantung pada mereka yang tidur siangnya lama, dibandingkan mereka yang tidur siang singkat atau tidak tidur siang sama sekali.
Seringnya, ketika kita tidur saat sore hari selepas ashar atau sebelum maghrib, kita bangun tidur dengan rasa linglung, pusing, badan sakit, dan justru merasa seperti sedang tidak sehat. Hal ini karena waktu diatas pukul 3 sore (setelah ashar) adalah saat dimana alertness kita sedang naik hingga puncaknya pada pukul 6 sore. Sebagian ulama mengatakan:
Siapa saja yang tidur selepas ashar sehingga terganggu kejiwaannya, maka janganlah ia mencaci selain dirinya sendiri
Tidur sebelum Isya
Tidak ada penjelasan ilmiah tentang buruknya tidur sebelum isya, kecuali waktu yang kurang tepat untuk memulai tidur. Karena kemungkinan besar akan membuat terbangun di tengah malam atau menyebabkan tidur malam yang terlalu banyak. Diriwayatkan dari Abu Barzah radiyallahuanhu:
Bahwa Rasulullah SAW membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya
HR. Bukhari 568 dan Muslim 647
Banyak hadist menerangkan makhruhnya tidur sebelum shalat isya. Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : “Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat.”
Tidur Seharian
Tidur seharian bisa membuat pengeluaran kalori harian kita kurang dari seharusnya. Hal ini jika dibiarkan terus menerus dapat berakibat pada penimbunan lemak, risiko obesitas, diabetes, stroke hingga penyakit jantung dan pembuluh darah. Kecuali dalam keadaan sakit, tidur sepanjang hari hukumnya makruh dalam Islam, karena dapat mematikan hati, menimbulkan rasa malas dan gangguan kesehatan tubuh.
Bagaimana dengan Bunda dan keluarga? yuk ceki ceki artikel kesehatan keluarga lainnya dari Dapur Buk Rien.
0 Comments